aSsaLamUalAikum

wElCome tO bLOgGeR

Inar SuCiana

Sabtu, 12 Mei 2012

TEKNIK PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Os Patella



1. Posisi Axial/Sky line duduk (infero-superior)
  • Posisi pasien : pasien dalam keadaan duduk di atas meja pemeriksaan
  • Posisi objek : articulatio genu flexio dan membentuk sudut 90 derajat, letakkan kaset di bagian distal os femur sehingga bayangan os patella di tengah-tengah kaset.
  • Ffd : 90 cm
  • cR : 15 derajat infero-superior terhadap ossa cruris
  • cp : pada os patella 
 2. Posisi Axial/Sky line prone
  • Posisi pasien : pasien dalam keadaan prone di atas meja pemeriksaan 
  • Posisi objek : os femur lurus di atas meja pemeriksaan, kaki di angkat sehingga articulatio genu membentuk sudut 90 derajat. Letakkan os patella di tengah-tengah kaset.
  • Ffd : 90 cm
  • cR : tegak lurus bidang film
  • Cp : pada os patella  
3. Posisi Lateral
  • Posisi pasien : pasien dalam keadaan semi prone di atas meja pemeriksaan
  • Posisi objek : articulatio genu diatur dalam keadaan lateral, ltakkan os patella di tengah-tengah kaset.
  • Ffd : 90 cm
  • cR :tegak lurus bidang film
  • Cp : pada os patella

VESICOLITHIASIS

  • Definisi
 Terdapatnya batu di vesica urinaria.
  • Patofisiologi    
Batu pada vesica urinaria dapat berasal dari ginjal maupun dari vesica urinaria sendiri.
Batu pada traktur urinarius (ginjal, ureter, vesica) bisa berupa batu kalsium maupun non kalsium. Batu non kalsium bisa berupa struvit, asam urat, cystine, xanthine, dll. Batu struvit terdiri dari magnesium, amonium dan phosphate (MAO). Ditemukan kebanyakan pada wanita dan berkembang cepat. Batu struvit adalah batu infeksi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri pengurai urin menjadi amonia seperti Proteus, Pseudomonas, Staphylococci, Providencia, Klbsiella dan Mycoplasma. Konsentrasi amonium yang tinggi akibat pemecahan oleh organisme-organisme tersebut menyebabkan pH urin menjadi alkalis, berkisar antara 6,8 sampai 8,3 (jarang dibawah tujuh). Padahal pH urin normal adalah 5,85 (5-7). Kalau pH urin sampai di atas tujuh, maka kristal MAP menjadi tak solubel, terbentuklah batu struvit.
Batu yang berasal dari vesica urinaria sendiri disebut batu primer, sedang bila berasal dari ginjal disebut batu sekunder. Kejadian batu ini berhubungan dengan pola hidup manusia. Batu yang terjadi di bagian bawah traktus urinarius (misalnya di vesica urinaria) disebabkan oleh diet protein nabati yang berlebih. Sehingga penyakit ini banyak muncul di negara-negara agraris. Sedangkan batu di bagian atas berhubungan dengan diet protein hewani. Di Indonesia insidensi penyakit ini berkurang karena adanya pergeseran pola makan, dari protein nabati ke protein hewani. Batu sekunder banyak terdapat pada anak-anak.
Faktor Penyebab vsicolithiasis antara lain: 
  1.  Obstruksi kelenjar prostat yang membesar (misal pada BPH).
  2. Striktura uretra, menyebabkan lumen utera menjadi sempit.
  3. Neurogenic bladder, bisa spastik ataupun flaccid.
  4. Benda aing, misalnya kateter
  5. Divertikula, adalah tonjolan yang tidak diikuti oleh musculus detrusor. Urin bis menumpk di dalam divertikula ini, terjadilah batu.
  6. Schistosomiasis yang menyebabkan kistitis (radang pada VU). Terutama disebabkan oleh Schistosoma hematobium. Batu dapat berjumlah satu atau banyak. Apabila mengiritasi vesica urinaria terjadilah sistitis. Batu besar dapat menyumbat muara ureter sehingga terjadi kelainan saluran kencing bagian atas, terjadilah gagal ginjal.
  • Gambaran Radiologis 
Pada foto IVP tampak pengisian kontras pada SPC hingga vesica urinaria. Tampak pengisian gambaran radioopak dikelilingi bayangan lusen, lesi opak bentuk bulat di VU. Dinding mukosa vesika teratur/licin.

Minggu, 06 Mei 2012

Efek Buruk Kemoterapi Bisa Dicegah

Kemoterapi adalah pengobatsn kanker dengan zat-zat kimia (obat-obatan). kemoterpi bertujuan menghentikan pertumbuhan sek kanker yang tidak terkendali, membunuh atau mencegah sel kanker ketempat yang lainnya.
kemoterpi adalah sebuah proses penghancurna sel-sel penyakit dalam masa penyembuhan seorang penderita kanker. Tujuan idealnya yakni membunuh sel-sel kanker.
Namun, prosespenghancuran sel-sel kanker tenyata dapat juga merusak sel-sel darah dan sel-sel tubuh lainnya.Kondisi ini disebut Sindrom Lisi Tumor (SLT). Dalam bahasa kedokteran, SLT adalah suatu kegawatan onkologi dengan gejala ganguan metabolik yang berat akibat pengobatan kanker denga proliferasi tinggi maupun terjadi spontan tanpa pengobatan kanker.
Namun, ahli Hematology Onkologi Medik Penyakit dalam dari FKUI dr. Dody Ranuhardy, sp. PD, KHOM menagtakan sindrom ini bisa dicegah dengan pengenalan-pengenalan dini kepada pasien beresiko. Pengenalan dini dapat dilakukan dengan pemberian cairan (profilasis) yang cukup serta pengobatan yang tepat dan agresif. "bahwakan bisa menunda terapi tumor sampai selesainya profilasis bila memungkinkan," ujar Dody dalam The 1st Symposium on Oncology Emergency: Cardiovascular and Metabolic Emergency in Cancer di RS. Dharmais Jakarta.
Menurut Dody, Penderita kanker yang terkena SLT biasanya menalami gangguan metabolik dan elktrolit misalnya mual, muntah , lethargia,overload cairan atau kejang dan kram otot. Gejala ini biasanay terjadi sebelum terapi.
Namun, sring terjadi 12-72 jam setelah terapi. Dody juga mengatakan sebenarnya bukan hanya kemoterapi yang berpotensi menimbulkan efek negatif. proses pengobatan melalui rasiasi atau kortikkosteroid pun memiliki potensi serupa.
"Sindrom terjadi akibat cepatnya penghncuran sel kanker. jadi menyebabkan keluarnya ion-ion intraselular asam nukleat, protein, dan metabolitnya ke dalam ruang ekstraselular," ujar dr. Dody,
SLT sering dijumpai pada penderita kanker berikut seperti kanker hematologi, kanker leukimia akut, atau juga kaker testis, kanker payudara, dan kanker paru sel kecil.'



sumber : http://pedulicancer.blogspot.com/2009/02/efek-buruk-kemoterapi-bisa-dicegah.html